Perundungan (bullying) dan kekerasan seksual saat ini dirasakan sangat marak terjadi di mana pun tempatnya, termasuk di sekolah. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah suasana sekolah yang tidak kondusif, seperti kurangnya pengawasan, ketidakpedulian terhadap perilaku bullying, dan penerapan peraturan anti bullying yang tidak konsisten, sehingga dapat menumbuhsuburkan terjadinya bullying dan kekerasan seksual.
Agar terhindar dari perilaku bullying dan kekerasan seksual, SMP Islam (SMPI) Al Hasanah bekerja sama dengan Polda dan Kemenkumham membekali para siswa dengan “Penyuluhan Bullying dan Pencegahan Kekerasan Seksual.” Acara ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2022 di Aula SMPI Al Hasanah.
Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh ananda Faizah Nurizka dan pembacaan tilawah oleh ananda Farihin. Selanjutnya rangkaian penyuluhan disampaikan dalam tiga sesi, yaitu Bapak Suratno S. Sos dari Polda Bengkulu, Bapak Fajri Alamsyah dari Kemenkumham, dan pemateri ketiga Ustadz Heri M.Pd.
Dengan mengangkat tema tema “Sebarkan Persaudaraan, Hentikan Cyberbullying, Katakan Tidak pada Kekerasan Seksual, Peradaban Tidak Pantas untuk Dilecehkan”, para narasumber memberikan pemahaman tentang bully dan kekerasan seksual, dampak negatifnya, sanksi hukum bagi pelaku, pasal perlindungan bagi korban itu sendiri, serta solusi yang dapat dilakukan pada pelaku dan korban.
Agama Islam pun melarang perundungan dalam bentuk apapun. Al Quran menyebutkan larangan ini dalam surat Al Hujurat ayat 11 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”
Melalui program edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para murid agar bisa saling menghargai, saling mendukung, menerima perbedaan sebagai warna-warninya kehidupan, saling berempati, dan sebagainya. Bersama seluruh guru dan karyawan, mereka diajak membangun lingkungan SMPI Al Hasanah dengan semangat dan suasana kebersamaan.